Toleransi Tinggi, 1 KK Dihuni oleh 4 Penganut beda Agama di Aceh Singkil


Aceh – Banyak kepala keluarga (KK) atau rumah tangga yang ditempati oleh bagian keluargaberbeda agama di Aceh Singkil. Bahkan jugaadaperistiwa 1 KK ditempati oleh 4 pengikut agama.

Begitu laporan hasil riset yang dikatakan oleh Teuku Azhar Ibrahim, mahasiswa Pascasarjana (S2) UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam Seminar Hasil RisetDisertasi yang diadakanpada Jumat (20/06/2025).

Seminar hasil risetyang sudah dilakukan di Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry itu mendatangkan dua pembahas, yakni Dr A Rani Usman MSi dan Hasan Basri M.Nur PhD.

Adapunpembinarisetdisertasi ini ialah Dr Juhari dan Dr T Lembong Misbah. Ke-2 nya ialah dosen Fakultas Ceramahdan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

Azhar Ibrahim sampaikanjikaiatertariklakukanriset ini sesudahmemperhatikan kehidupan warga Aceh Singkil yang hidup serasiwalaupunberbeda-beda agama.

“Saya kerap berkeliling Singkil sampai Pakpak dan Dairi. Saya kerap duduk ngopi dengan wargaberbagai ragam agama di situ,” kata Azhar.

Azhar mengusung judul disertasi “Komunikasi Antaragama di Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil (Studymengenai Keluarga Berbeda Agama dalam Satu Atap)”.

“Saya lakukankonsentrasiriset di Kecamatan Danau Paris karenaformasiwarga di wilayah ini benar-benarseimbangdi antarapengikut agama Islam dan Kristen,” tutur Azhar.

Di Kecamatan Danau Paris, lanjut Azhar, adadi dalam 1 kk ditempati oleh 3 agama ditambahkan 1 salurankeyakinan yang disebutkan Permalim yang bergabung dalam Pambi.

“Di Danau Paris ada dalam rumah tangga yang beragama Islam, Kristen, Katolik dan Pambi,” tutur Azhar yang lakukanrisetsemenjak 2024.

Biasanya, kata Azhar, kepala keluarga berpedoman Pambi. Sementara bagian keluargakhususnyabeberapa anakpilih agama Islam, Kristen atau Katolik sebagaikepercayaan.

Menurut Azhar, mereka bisa hidup serasidantanpaperselisihankarena tingkat toleran yang tinggi sekali.

“Mereka tidakmengulasrumor agama saatadadi dalam rumah,” ucapnya.

Disamping ituperanandanperanantradisibenar-benar kuat dalam membuat keharmonian,” ucapnya.

Sekretaris FKUB Aceh, Hasan Basri M.Nur, menjelaskanrisetyang sudah dilakukan Azhar Ibrahim bagus sekali.

Diabisamenentangtuduhansedikit orang luar jika Aceh, termasuk Aceh Singkil, berindeks toleran rendah.

Jikadicatatbaik sama sesuaiaturan ilmiah terkenallantasdiciptakanmenjadi buku danditawarkan ke publicdiaakan mengundang orang untuk membaca lebih dalam,” kata Hasan Basri M.Nur yang di bulan Juni 2025 barumengeluarkan buku dengan judul “1 Kota 5 Agama di Aceh”.

Buku “1 Kota 5 Agama di Aceh” diatulis bersama penulis nasional Murizal Hamzah dan mahasiswa Prodi KPI FDK UIN Ar-Raniry Agamna Azka. Buku ini telahbisadimintalewat Bandar Publishing Banda Aceh.

Seirama dengan Hasan Basri, Dr T Lembong dan Dr Juhari menggerakkan mahasiswa Pascarsajana di lingkungan UIN Ar-Raniry agarbisamenyaksikanperistiwaterbaru dalam wargauntukditelaahdiulasdanturutmemberibantuankewilayah



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *