Blog

Kepmendagri Terbaru Tegaskan 4 Pulau Kembali ke Aceh



SINGKIL – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian keluarkankeputusanterkiniberkaitan empat pulau di tepian Kabupaten Aceh Singkil, Propinsi Aceh dengan Tapanuli tengah Sumatera Utara (Sumut).

Empat pulau itu ialah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil.

KeputusanterkiniituyakniKeputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2430 Tahun 2025 mengenaiKoreksi Pemberian dan Pemutahiran Codedan Data Daerah Administrasi Pemerintahandan Pulau.

Dengan keluarnya Kepmendagri terkini itu, memperjelasjika Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil, adalahsisidaerah administrasi Propinsi Aceh.

Keputusanterkini ini dikatakan oleh Direktur Jenderal Administrasi Daerah Kemendagri Safrizal Zakaria Ali, yang tersebar di sosial media.

Masyarakat Aceh Singkil, memberi respon baik keputusanterkini Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Memberi respon baik, maknanya Kemendagri memerhatikaninspirasiwarga,” kata Ketua KoalisiPergerakan Aceh Menuntut Mendagri (AGAMM), Muhammad Ishak, Selasa (24/6/2025).

DPD RI berjalan padapelabuhan Pulau Panjang satu diantara empat pulau yang dibalikkan ke Aceh di tepian Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara, Minggu (22/6/2025)
DPD RI berjalan padapelabuhan Pulau Panjang satu diantara empat pulau yang dibalikkan ke Aceh di tepian Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara, Minggu (22/6/2025) (SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI)
Simak juga: Rektor Unimal Kemping di Pulau Panjang Aceh Singkil, Tempatkan Tugu SampaiEksploitasi 4 Pulau Ini

Ishak yang disebutpengacara di Aceh Singkil, mengerti khilaf yang sudah dilakukanfaksi Kemendagri, sepanjangbisadiperbarui.

“Mungkin khilaf, lumrahsepanjangdapatdiperbarui kita mengertinya,” katanya.

Supayaperistiwasamatidakterulang lagi, Ishak mengharapsaatmemutuskanseharusnyadipikirmasak.

Di bagian lain Ishak mengatakanmasyarakatakanmelangsungkanselamatanbesarsebagaibentuksukuran atas dibalikkannya empat pulau ke pangkuan Aceh.

Selamatanbesar yang dipusatkan di Pulau Panjang, satu dari empat pulau yang dibalikkan ke Aceh, sebelumnyadirencanakan, Rabu (25/6/2025).

Tetapiditundamenjadi, Sabtu (28/6/2025) hal tersebutmuncul karenasesuaikan dengan agenda Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem.

“Gubernur menjadikeinginan besar masyarakat Aceh Singkil, datangHinggaagendaselamatandisamakanagenda gubernur,” kata Ishak.(*)

Elpiji 3 Kg Langka di Aceh Singkil


SINGKIL – Gas elpiji 3 kg (kg) alami kelangkaan di Kabupaten Aceh Singkil.

Keadaan ini merepotkanuntukibu rumah-tangga (IRT) yang masak memakai gas bersubsidi itu.

Selainnyamenjadikeluh kesahuntukibu rumah-tanggakelangkanya gas elpiji 3 kg menjadimasalahuntuk pedagang kecil, seperti pedagang kue, kopi, dan gorengan.

Mahfumsejauh ini mereka memercayakan gas elpiji 3 kguntukkepentinganmengolah.

Danuntukberpindahmemakai gas elpiji nonsubsidi, pasti itu bukan opsi.

Karena, mereka tidakmempunyai tabungnya, dan dari segiongkosbikin rugi pedagang kecil.

Ingathargalebih mahal dari elpiji bantuan.

Demikianhalbilaberpindahmemakai tungku.

Reratatidakmemilikikembalisemenjakberpindahke gas elpiji 3 kg di dalam 20 tahun akhir.

Menurut masyarakat, kelangkaan elpiji 3 kg terjadisemenjakseminggu.

Beberapamasyarakat yang tertekanterlihat keliling menelusurinyasampai ke kecamatan tetangga.

Antiknya, dari Kecamatan Singkil, masyarakatcarisampai ke Kecamatan Singkil Utara.

Kebalikannyawarga Singkil Utara malahkembalicari ke Singkil.
Ucapnyabaru masuk tempo haritetapi langsung habis,” kata Wati, warga Singkil Utara yang cari elpiji 3 kg ke Singkil, Senin (23/6/2025).

Kelangkaan gas elpiji 3 kg dalam 3 tahunakhirbaruterjadikembali di Kabupaten Aceh Singkil.

Pemicunyadiperkirakankarena distributor gas elpiji cuma ada dua di kabupaten tersebut.

Awalnya, distributor gas elpiji 3 Kg ada tiga di Aceh Singkil.

Tetapi satu distributor tidak lagimenyuplai elpiji sejak mulai beberapabulan akhir.

Dalam pada itu, harga ketenganpaling tinggi (HET) gas elpiji 3 kg di Kabupaten Aceh Singkil sejumlah Rp 22.000 per tabung.

Terkecualiuntukdaerah Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Pulau Banyak, dan Kecamatan Pulau Banyak Barat, yang HET nya diputuskan Rp 26.000 per tabung.(*)

Azhari Cage Ingatkan Dasar Pengembalian 4 Pulau Sengketa ke Aceh Harus Permendagri 



SINGKIL – Senator atau Anggota Dewan Perwakilan Wilayah (DPD) RI asal Aceh, Azhari Cage menjelaskan, pengembalian empat pulau ke Aceh, dasarnya harusKetentuan Menteri Dalam Negeri (Permendagri).

Inijelasnyaagarsesuai hirarki undang-undang.

Hal tersebutdikatakan Azhari Cage waktubertandang ke Pulau Panjang, satu diantara empat pulau yang dibalikkan ke Aceh, di tepian Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara, Minggu (22/6/2025).

Mantan kombatan ini tiba bersama Ketua Komite II DPD RI, Badikenita Sitepu, dan Anggota DPD RI asal Jawa Barat, Komeng, danbeberapapetinggiyang lain.

Menurut Azhari Cage, kembalinya empat pulau tidakdapatcumapersetujuandi antara Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Gubernur Sumut, Bobby Nasution.

“Saya mengingatitidaksekedar hanyapersetujuandi antara Teungku Haji Muzakir Manaf dan Bobby Nasution, Gubernur Sumut di muka Mendagri dan Mensesneg,” kata Azhari Cage.

Persetujuanucapnyaharusdilakukan tindakanpencabutan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) yang masukkan empat pulau ke Sumut.

Kemudiandilakukan tindakandikeluarkannya Keputusan Mendagri danKetentuan Mendagri.

“Jadi harusdiputuskan oleh keputusan Kemendagri dan Permendagri mengenaibatasandaerahdanke-4 pulau ini masuk ke dalamPropinsi Aceh,” jelasnya.

Seperti sebelumnya telah dikabarkan, Komite II DPD RI bertandangke-4 pulau yang sudahdibalikkan ke Aceh.

Empat pulau itu masing-masing Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar, dan Pulau Absen Kecil.

Rombangan terbagi dalam Ketua Komite II DPD RI, Badikenita Sitepu, DPD RI asal Aceh, Azhari Cage, dan DPD RI asal Jawa Barat, Komeng.

Ikutdatang perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, danPendamping I PemerintahanPropinsi Sumatera Utara (Pemerintah provinsi Sumut), Basarin Yunus Tanjung.

Dan dari Kabupaten Aceh Singkil, datang Bupati Aceh Singkil, Safriadi, Ketua MPU, Roesman Hasmy, Dandim 0019/Aceh Singkil, Letkol Inf Moh Mulyono, Kapolres Aceh Singkil, AKBP Joko Triyono, danpetinggi lain.(*)

Anggota DPD RI Kunjungi 4 Pulau yang Dikembalikan ke Aceh


SINGKIL – Anggota Dewan Perwakilan Wilayah (DPD) RI Alfiansyah alias Komeng berkunjung empat pulau yang sudahdibalikkan ke Aceh di tepian Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (22/6/2025). Empat pulau ituialah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil. Beberapa pulauitulokasinya bersisihan.

Khusus Pulau Lipan, telahterbenamkarenaterkikis abrasi. Komeng tiba bersama anggota DPD RI asal Aceh, Azhari Cage dankelompokyang lain

Sementara itu ke arahkeempat pulau, Komeng dankelompokpergi naik kapal cepat dari pelabuhan Anak Laut, Singkil Utara. Ikutmenemani Bupati Aceh Singkil, Safriadi danpetinggiyang lain. Di pelabuhan Anak Laut, Komeng sebelumnya sempatmelempargurauanuniknya, yang memancing gelak tawa. Masyarakat yang menyaksikannyasebelumnya sempatberebutanmintaphotobersamapelawak yang sejauh inicuma dilihatnya melalui telivisi. “Apa ucapannyaini hari,” tutur Azhari Cage ke Komeng.

Telah dua dermaga yang saya dibawa Bupati Aceh Singkil, tinggal satu kembalidermagadermaga cinta saya ke Kabupaten Aceh Singkil,” tutur Komeng disongsongtepok tangan.

Dalam pada itu, Senator Dewan Perwakilan Wilayah (DPD) RI asal Aceh, Azhari Cage menjelaskan pengembalian empat pulau ke Aceh, dasarnya harusKeputusan Menteri Dalam Negeri (Permendagri).

Agarsesuai hierarki undang-undang. Karenapersetujuantidaksesuai hierarki undang-undang.

Hal tersebutdikatakan Azhari Cage waktubertandang ke Pulau Panjang satu diantara empat pulau yang dibalikkan ke Aceh, di tepian Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara, Minggu (22/6/2025). Diatiba bersama Ketua Komite II DPD RI Badikenita Sitepu, DPD RI asal Jawa Barat Komeng danpetinggiyang lain.

Menurut Azhari Cage, kembalinya empat pulau tidakdapatcumapersetujuandi antara Gubernur Aceh, Muzakir Manaf dan Gubernur Sumut, Bobby Nasution. “Saya mengingatitidaksekedar hanyapersetujuandi antara Teungku Haji Muzakir Manaf dan Bobby Nasution Gubernur Sumut di muka Mendagri dan Mensesneg,” kata Azhari Cage.

Persetujuanharusdilakukan tindakanpencabutan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang memasukkan empat pulau ke Sumut. Kemudian ditindak lanjuti dengan dikeluarkannya Keputusan Mendagri danKetentuan Mendagri. “Jadi harusdiputuskan oleh keputusan Kemendagri dan Permendagri mengenaibatasandaerahdanke-4 pulau ini masuk ke dalamPropinsi Aceh,” jelasnya.

Pendamping I PemerintahanPropinsi Sumatera Utara (Pemerintah provinsi Sumut), Basarin Yunus Tanjung ikutbertandangke-4 pulau yang sudahdibalikkan ke Aceh di tepian Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah.

Perwakilan Sumut ikut juga

Basarin Yunus tibamenemanikelompok Komite II Dewan Perwakilan Wilayah (DPD) RI yang dipegang Badikenita Sitepu, Minggu (22/6/2025). Basarin menjelaskanhadirnyakeempat pulau yang sebelumnya sempatmasuk kedaerah administrasi Pemerintah provinsi Sumut itu atas undangan dari Komite II DPD RI.

Undangan ituuntukmenyaksikankeadaan empat pulau yang sebelumnya sempatmenjadiobjectperselisihanlangsung. “Kami diundang Komite II DPD RI untukmenyaksikankeadaan di Pulau Panjang dalam rencanamenyaksikankekuatan sumber daya alam,” kata PendampingPemerintahdan Kesejahteraan MasyarakatPemerintah provinsi Sumut itu.

Menurut Basarin, hadirnyasebagai perwakilan Pemerintah provinsi Sumut diharapbisabawakenyamanan. “Sebaiknya dari Propinsi Sumatera Utara datangsemogakedatangan kita di sini mendapatkankenyamanan,” katanya.(de)

Mafia Tanah Mbah Tupon, 6 dari 7 Tersangka Ditahan di Polda DIY,




Sekitar
7 orangsudahdiputuskansebagaiterdakwa dalam kasussangkaan mafia tanah dengan korban Tupon Hadi Suwarno, atau yang dikenalisebagai Mbah Tupon.

Sekarang, Enam dari 7terdakwakasus penggelapan tanah punya Mbah Tupon (68), masyarakat Padukuhan Ngentak, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ditahan di Polda DIY (WilayahSpesial Yogyakarta).

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, sampaikanjika laporan kasus ini diterima pada 14 April 2025.

Mulai sejak itu, faksi kepolisian memiliki komitmen penuh untukmenyelesaikankasus ini sampaihabis.

Semenjak laporan itu kami terima, kami benar-benar serius danmemiliki komitmenagarselekasnyamenyelesaikankasus ini, dantindak tegassemua pihak yang terturutsama sesuaiperanannya masing-masing,” tutur Ihsan dalam pertemuanjurnalis di Mapolda DIY, Jumat (20/6/2025).

Dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, team penyidik suksesmemutuskan7 orangsebagaiterdakwa.

“Kami memutuskan7 orangterdakwa. Enam salah satunyatelahdilaksanakan penahanan,” sebut Ihsan.

Dalam pada itu, Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi, menerangkanjikasesudah laporan diterima, faksinya langsung lakukanpenghimpunandocumentverifikasidankoordinir dengan beragamlembagaberkaitan. Proses penyelidikansahdiawalidi awal Mei 2025.

Sekarang ini7 orangsudahdiputuskansebagaiterdakwa,” kata Idham.

Diakalikarena Buta Huruf

Ke-7 terdakwasama-samamengenalidanmempunyaiperanan masing-masing dalam kasusitu.

Tentu sajabeberapaterdakwa ini sama-samamengenali,” tutur Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi, dalam pertemuanjurnalis di Mapolda DIY, Jumat (20/06/2025).

Idham menerangkanjikabeberapaterdakwamanfaatkankeadaan Mbah Tupon yang tidakdapat membaca, menulis, danalamimasalah pendengaran.

Manfaatkankekurangan pelapor yang waktu itucumamemercayaikarena mereka-mereka ini orang yang diminta tolong oleh pelapor untukmemecahkan sertifikat. Hingga yang berkaitancumatanda-tanganidantidak dibacakan,” urainya.

Berikut daftar terdakwadan domisili mereka:

1.BR, lelaki, 60 tahun, Kasihan, Kabupaten Bantul

2.TK, lelaki, 54 tahun, Kasihan, Kabupaten Bantul

3.VW, wanita, 50 tahun, Pundong, Kabupaten Bantul

4.TY, lelaki, 50 tahun, Sewon, Kabupaten Bantul

5.MA, lelaki, 47 tahun, Kotagede, Kota Yogyakarta

6.IF, wanita, 46 tahun, Kotagede, Kota Yogyakarta

7.AH, lelaki, 60 tahun, Kraton, Kota Yogyakarta

Peranan Masing-masing Terdakwa

BR: Merayu Mbah Tupon danterimabeberapa uang.

TK: Memerintah Mbah Tupon dan istrinya tanda-tanganidocumentdanterima uang.

VW: Mengagunkanaktesebesar Rp 150 juta danmembagikan uang ke TK danuntukkebutuhanindividu.

TY: Terima sertifikat hak punya (SHM), mengurusiaktejual-beli (AJB) fiktif ke PPAT dengan inisial AR, danmemberikan SHM ke notaris.

MA: Memakai SHM untukajukancredit ke bank dengan document yang diakali.

IF: Menolong proses pengajuan credit.

AH: Sekarang masihpada prosespemeriksaan.

Kombes Idham menyebutkanjika PPAT dengan inisial AR akanselekasnyadicheckselanjutnya dalam hubungannya dengan AJB fiktif itu.

Pasal Pencucian Uang Jerat Terdakwa Mafia Tanah Mbah Tupon

Bukan hanyamenangkap dengan pasal penipuan dan pemalsuan document, Polda DIY menangkap tujuh terdakwakasus mafia tanah Mbah Tupon dengan pasal pencucian uang.

Tentu saja kita mengaplikasikan Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Tindak Pidana Pencucian Uang,” tutur Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Idham Mahdi, dalam temujurnalis di Mapolda DIY, Jumat (20/06/2025).

Tupon Hadi Suwarno atau dikenali Mbah Tupon adalah korban mafia tanah di Bantul, WilayahSpesial Yogyakarta (DIY).

Kasus ini bermula dari kemauan Mbah Tupon untukmemecahkan sertifikat tanah kepunyaannyatetapiusai di tangah penjahat yang justrujualdanjadikan tanah itumenjaditempatperselisihan.

Idham menjelaskanfaksinyasudahlakukankumpulkandancaritanda bukti untu memperkuatsangkaan pencucian uang tersebut.

Pencucian ini tidakberdiri dengan sendirikarenadimulaikejahatan penipuan, penggelapan, dan pemalsuan document.

Tentu saja penyidik memiliki pendapatdanmemiliki keyakinanuntuk pasal tindak pidana pencucian uang dalam rencanauntuk recovery kejahatan yang sudah dilakukan,” urainya.

Idham Mahdi mengutarakanjika penyidik sudahmintadankantongi print out berkaitan dengan transfer ke rekening masing-masing terdakwa.

“Penyidik memiliki keyakinanadasalurandalam rekening itu,” ujarnya.

Keluarga Mbah Tupon Berharap Polisi BerikanAncaman Setimpal

Anak sulung Mbah Tupon, Heri Setiawan (31), jugasampaikan terima kasih pada pihak kepolisian yang telahmeredamke enamterdakwa.

“Saya berterima kasihpada pihak kepolisian yang telahberusaha kerasuntukmenolongmenginvestigasikasus ini danmeredam enam terdakwa,” sebut Heri Setiawan, Jumat (20/6/2025), diambil dari Tribune Jogja.

Namundianyamengharapagar satu terdakwayang lainselekasnya ditahan di kepolisian.

Ingat, satu terdakwa itu terturut dalam penipuan jual-beli tanah punya ayahnya yang tidakdapatmembacadantulis.

Disamping itu, Heri mengharapsupayabeberapaterdakwa disanksi ketentuan undang-undang yang berjalandengan adil.

“Saya sama bapak, maunya mereka dikenaiancaman yang setimpal dengan perlakuannya. Yang terpentingancaman itu adil untuk kami danbeberapaterdakwa,” bebernya.

Dalam pada itu, kuasa hukum Mbah Tupon, Sukiratnasari atau yang seringdipanggil Kiki, akuitelahmendapatinformasimasalahada penahan padabeberapaterdakwatersebut.

“Per Kamis (19/6/2025), polisi telahlakukan penahan pada enam terdakwayaitu BR, T, Ty, VW, MA, dan IF.”

Dan satu kembaliyaituterdakwa AH memangbelum sempatdilaksanakan penahan,” katanya.

Kiki menyebutkan, AH belum sempat ditahan karenasedang sakit dantetapdilaksanakanpemeriksaanselanjutnya oleh faksi penyidik.

“Saya dengar jikaterdakwa AH ini sakit. Dansampai sekarangbelum sempatdilaksanakan penahan,” katanya.

Satresnarkoba Polres Aceh Singkil Ringkus Seorang Pria saat Tunggu Pembeli Sabu di Halte



SINGKIL – PersonilUnit Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Aceh Singkil suksesmembekukseorang pria berinsial DA (30) diperhitungkanlakukan tindak pidana narkotika tipe sabu di Halte Bisteritori Ketapang Cantik, Kecamatan Singkil Utara.

DA diamankandiperkirakansaatmenantikonsumen paket sabu.

Tetapisikonsumentidak jugatibasampaipada akhirnyaterdakwaterburu dicokok polisi.

Saat penangkapan polisi temukantanda bukti paket sabu seberat 0,63 gr.

Kasat Resnarkoba Polres Aceh Singkil Iptu Suprayetno menjelaskan penangkapan DA dilaksanakanpada 3 Mei 2025 sekitaranjam 22.00 WIB malam.

Sesudahfaksinyaterimainformasi dari warga.

Berdasarinformasi dari wargaTeam Opsnal Satresnarkoba lakukanpenyidikandansuksestangkapseoranglelakidiperhitungkanaktor tindak pidana narkotika dengan inisial DA di halte bisDusun Ketapang Cantik, Kecamatan Singkil Utara,” kata Suprayetno, Rabu (7/5/2025).

Menurut diaaktorada di halte bisdiperhitungkansedangmenantikonsumen narkotika.

Namunkonsumentidak jugadatanghinggaputuskan pulang ke tempat tinggalnya di Dusun Gosong Telaga Timur, Singkil Utara.

Saatterdakwaakan pulang tersebutTeam Opsnal Satresnarkoba Polres Aceh Singkil, lakukanpenangkapan.

Sesudahdilaksanakanpemeriksaanpadatersangkaaktordijumpai dua buntel paket diperhitungkan narkotika tipe sabu seberat 0,63 gr yang jatuh dari tangan kiri aktor,” terang Kasat Resnarkoba.

Dari lokasiterdakwadantanda buktidibawa langsung ke Mapolres Aceh Singkil di teritoriDaerahBaru, Singkil Utara.

Penyidik kepolisian sedang lakukanpenyidikanselanjutnyapadaterdakwa.

Atas perlakuannya itu DA didugamenyalahi pasal 114 ayat (1) jo pasal 112 ayat (1) Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 mengenai Narkotika.

Dengan teror penjara paling singkat empat tahundanpaling lama 12 tahun.

Iptu Suprayetno menjelaskan, penangkapan ituadalahsisi dari usaha kepolisian dalam memberantas peredaran narkotika di daerah hukum Aceh Singkil.

Faksi kepolisian mintawargaterusberperanan aktif dalam memberiinformasiberkaitan peredaran narkoba di sekitar lingkungan.(*)

Bupati Lantik Enam ASN Untuk Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemkab Aceh Singkil

Singkil – Penjabat (PJ) Bupati Aceh Singkil. Azmi, MAP; lantik lima orangAparat Sipil Negara (ASN) dusuki kedudukanfungsional di lingkungan Aceh Singkil. Jum’at, 15 Juni 2024 di Oproom Sekdakab.

Eksekutor Harian (Plh) Kepala Sektor (Kabid) PerubahandanPromo Dinas Tubuh Kepegawaian danPeningkatan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Singkil. Muhammad Iqbal menjelaskanjikapada Jumat PJ Bupati Azmi, MAP mengangkatenam orang ASN.

Terbagi dalam4 orangKaryawan Inspektorat, satu diantara Dinas Perpustakaan danseseorangkembali dari Unit ServisTehnis Dinas (UPTD) Puskesmas Kecamatan Kuala BarukekedudukanFungsionaltertentu yakni; 1. Dian Ika Melisa, S.Sangkedudukan lama : RisetTidak Lanjut Hasil Pemantauan Inspektorat Aceh Singkil diangkat sebagai Auditor Pakar Pertama di Inspektorat Aceh Singkil; 2. Endang Veronika Lani Susanti Silaban, S.IP kedudukan lama : Penyuluh Laporan Keuangan Inspektorat Aceh Singkil diangkat padakedudukanbaruyakni : Auditor Pakar Pertama Inspektorat Aceh Singkil.

Lantas, 3. Eva Karyenni, SE, kedudukan lama : Penyusun Program BujetdanLaporan di Inspektorat Aceh Singkil di angkat padakedudukanbaruyakni Auditor Pakar Pertama di Inspektorat Aceh Singkil; 4. Sri Misalti, SE kedudukan lama : Riset Barang PunyaWilayah di Inspektorat Aceh Singkil di angkat padakedudukanbaruyakni Auditor Pakar Pertama di Inspektorat Aceh Singkil.

Seterusnya; 5. Muliyanto, S. Sos kedudukan lama : Calon Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh Singkil, diangkat padakedudukanbaruyakni : Pustakawan Pakar Pratama di Dinas Perpustakaan Aceh Singkil; dan 6. Novi Risvi Ananda, Amd.Kep, kedudukan lama : Calon Bidan di UPTD Puskesmas Kuala Baru diangkat padakedudukanbaruyakni : Bidan Trampilpada UPTD Puskesmas Kuala Baru

PJ Bupati Aceh Singkil Azmi, MAP mengharapke ASN yang telahdikukuhkansupaya bekerja secara professionalmudah-mudahan Tuhan yang maha kuasa memberipanduan dalam melakukan pekerjaan,” kata Azmi.

“Kami mengharapbetul-betul bekerja untukmenolongwilayah kita, agar Aceh Singkil dapatlebih bagus. Bekerja dengan semangat dan sportif untukwilayah kita,” ujarnya.

Aceh Singkil Gelar Kenduri Akbar Saat Empat Pulau Aceh Kembali? Ini Makna & Jenis Tradisinya


Situasi
senangmenyelimutinyawarga Aceh Singkil. Empat pulau yang sempatmenjadiperselisihandaerah dengan Propinsi Sumatera Utara, sekarangsah kembali kedaerah administratif Propinsi Aceh.

Empat pulau Aceh ituyakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil yang hendak dirayakan selamatanbesar atas kembalinya pulau itu.

Sebuahadatsukuran ciri khaswarga Aceh ini akandiadakan di Pulau Panjang pada Rabu (25/6/2025).

Tetapiada pertanyaan di kelompok masyarakat di luar Aceh yakni “Kenaparayakan dengan selamatan? Apa sebetulnyaselamatan itu, danmengapademikianpenting padawarga Aceh?”

Inijawabnyaselamatan dalam warga Aceh tidak cuma acara makan- makan kemudianusai.

Selamatan sendiri ialahlambang rasa sukur, persatuan, dan perayaan kelompok yang mana kata “selamatan” mengarahpadaadatkumpulkanmasyarakat dalam satu peristiwa penting, danumumnyadibarengi doa bersama-sama dan jamuan makanan yang dipersiapkandenganbergotong-royong.

Dalam kerangka kembalinya empat pulau Aceh ini, selamatanmenjadibentuk rasa sukurwarga atas kemenangan perjuangan mereka menjaga hak daerahnya.

Sama seperti yangdikabarkan oleh Serambinews.com awalnya, menurut Ketua KoalisiPergerakan Aceh Menuntut Mendagri (AGAMM), Muhammad Ishak berbicarajikaselamatan ini adalahbentukgembirawarga atas kesuksesan perjuangan panjang untukkembalikan empat pulau Aceh.

SelamatanSebagaiAdat Turun- Turun-turun temurun

Warga Aceh telah lama dikenalisebagaiwarga yang menggenggam kuat tradisi istiadat, termasuk dalam adatselamatan.

Merilis dari Sekretariat Majelis Tradisi Aceh, selamatanadalahsisi dari peninggalan budaya yang hidup sampaisekarang.

Adat ini bukan hanyadilaksanakanketika beradasukuran besar, tapi jugasaatmenyongsong musim tanam, bulan keagamaan, sampaikejadian penting di kehidupanrumah tangga seperti pernikahan atau kelahiran anak.

Sama seperti yangdilaksanakan oleh Aceh Singkil, selamatanbesar ini dilaksanakan atas rasa sukurwargakarena kembalinya empat pulau Aceh itu ke tangan Aceh.

Selamataninidilaksanakan oleh warga Aceh Singkil atas bentukgembirawarga Aceh Singkil karena kembalinya Pulau Lipan, Pulau Absen Besar, Pulau Panjang, dan Pulau Absen Kecil kedaerah administrasi Aceh. Karena itu warga Aceh Singkil rayakannya dengan selamatanBesar.

Disamping ituperisetpenjajahan Snouck Hurgronje, pada bukunya The Atjeher, bahkan jugamenulisjikawarga Aceh teratur dalam melangsungkanselamatan ini pada musim- musim tertentu, seperti musim angin barat (keunong tujoh blah) saat nelayan akanberlayarlagi.

Selamatan di Aceh benar-benarberbagai ragamdanmempunyai nama danartitertentubergantung waktu dantujuanpengerjaannya.

Berikut beberapa macamselamatan yang mengenal dalam adat Aceh:

A. Selamatan Keagamaan
Selamatan Maulid – Untukmengingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dirayakan sepanjang3 bulanberuntun (Rabiul Awalnyasampai Jumadil Awal), umumnyadibarengidike (zikir memiliki iramadankhotbah agama.
Selamatan Beureu’at (Nisfu Sya’ban) – Menyongsong bulan Ramadan, dilakukansaat malam 15 Sya’ban.
Selamatan Peutamat Daroih – Selamatan penutupan tadarus Al-Qur’an sepanjang bulan Ramadan.
Selamatan 27 Ramadan – Untukmengingati malam yang diyakinkansebagai Lailatul Qadar.
Selamatan Isra Mikraj – Kenang kembalikejadian perjalanan Nabi Muhammad ke langit untukterima perintah sholat.
Simak juga: Nelayan Gelar Selamatan Laot, Pj Bupati Pidie: LangkahMenyulam Kasih Sayang dengan Alam

B. SelamatanTradisidanAngin-anginan
Selamatan Laot – Dilaksanakan oleh komune nelayan mendekati turun ke laut, meminta keselamatan dan hasil tangkapan yang berlimpah.
Selamatan Boh Kayee – Selamatan buah-buahan yang umumdilaksanakandi bulan Jumadil Akhir sebagaibentuk sedekah untukrohnenek moyang.
Selamatan Blang danSelamatan Seuneubok – Dilaksanakansebelum akan memulaiberkebunmeminta panen yang bagus.
Selamatan Tulak Bala – Untukmenampikmusibah atau penyakit yang memberikan ancamandaerah.
C. Selamatan dalam Cakupan Rumah Tangga
Selamatan Akikah – Untuk bayi yang baru lahir.
Selamatan Sunat Rasul – Dilaksanakansaat anak lelakijalani khitan.
Selamatan Pernikahan – Mencakupberagamtingkatandimulai dari lamaran, tueng dara baro, sampaiselamatan besar saat hari H pernikahan.
Selamatan Kematian – Diselenggarakansepanjang tujuh hari beruntunsaat kematian bagian keluargapucuknya disebutkan “seuneujoh” atau hari ke-7 .
Simak jugaMasalah Empat Pulau Aceh Dimasukkan pada Sumut, IPNU Aceh Utara Meminta Presiden Cabut SK Mendagri

Apa yang sudah dilakukanwarga Aceh singkil lewatselamatanbesar ini bukan hanyajalankanrutinitas budaya, tapi jugamemperlihatkan puji sukur mereka berbentukgestur perlawanan yang resmi.

Karena adaselamatanbesar di Pulau Papangmenjadilambangjikadi tengah-tengahperkembanganjamanselamatanmasih tetap hidup sebagailangkahwarga menga peninggalannenek moyangmenjadikan satukemampuandanmengutarakan perasaansukur secara kelompok.

Peristiwa ini bisa menjadi catatam penting padasejarah Aceh Singkil, tidak cumasebagai hari kembalinya empat pulau, tetapisebagaihari saat budaya dan rasa sukurberpadulagi dalam satu kata yakniselamatan.

Empat Pulau telah Kembali, Japnas Aceh Dorong Pemerintah Susun Rencana Besar



BANDA ACEH – Keputusanpemerintahan pusat yang memutuskan Pulau Panjang, Pulau Lipan, Absen Gadang, danAbsen Ketek sebagaisisiresmi dari daerahPropinsi Aceh disongsongsebagaitiangsejarah penting diperjalanan otonomi Aceh.

Kembalinya empat pulau ituikutdisorot oleh Jaringan Pebisnis Nasional (Japnas) Aceh. Mereka menyaksikankeputusan ini bukan garis akhir, tetapi titik awalnyauntuk Aceh untukmemperlihatkankekuatannya dalam mengurusdaerahtepian secara serius danterarah.

“Ini peristiwaterbaik yang jangandisongsongeuforia kosong. Kita harusmenatacara dengan tenang, pintardan penuh penghitunganKe-4 pulau ini dapatmenjadimukamasa datang Aceh,” tutur Ketua Harian Japnas Aceh, Mahfudz Y Loethan, Kamis (19/6/2025).

Simak juga: PLN PerkokohKepimpinanBongkarFormasi Direksi dan Komisaris, Berikut Daftarnya

Mahfudz mengingatijikapersiapanpemerintahanharus jugadidukung oleh rencana yang masakdankejelasanperaturan yang sanggup menarik keyakinan investor.

Diamengutarakanjikasemenjakberita pengembalian empat pulau ini munculketertarikan dari kelompok investor mulai banyak yang datang – khususnya dari Timur tengah.

Minat mereka tertuju padakekuatan sumber daya alam seperti migas, bidang perikanan, dankesempatanrekreasi bahari yang masih tetapmenjagaorisinalitas lingkungan,” ucapnya.

Tidakcuma dari teritori Timur tengah, Mahfudz mendapatkaninformasijikaaktor dunia usahaasal dari Tiongkokikutmenyimpanketertarikanpadapeningkatanteritori ini.

Sejumlahpebisnis dari Tiongkok bahkan jugadisebutkansudahsampaikanminatawalnyauntukmempelajarikesempatan investasi.

“Yang mereka mencaritidak cumatempatdanijintetapiagunankejelasanApaperaturan kita memberikan dukunganApa infrastrukturnya tersambungApapemda serius menemani prosesnya dari sejak awalnyasampaiaktualisasi,” tegas Mahfudz.

Dalam masalah ini, Mahfudz mengatakanapa yang diyakininyajikaPemerintahan Aceh akanmemberikeringanan penuh untukbeberapa investor yang mempunyailoyalitasperiode panjang.

Diaoptimis Aceh akanmelangsungkan karpet merah untukpartner-mitra vital yang serius inginberperan dalam membuatteritoriitu secara berkesinambungan.

“Kami yakinPemerintahan Aceh akanmenyongsongbeberapa investor yang ikhlasdanidealissecara terbuka.

Tidakitu saja, Mahfudz menggerakkansupayaPemerintahan Aceh selekasnyamembuatinstansi atau unit kerja khusus yang bertanggungjawabmenjaga pembangunan teritoriitu.

Diamemandangmode otorita tehnis dengan kuasa langsung dari gubernur akanperkuatkonsentrasidan arah peraturansekalianmenghambatbertumpang-tindihwewenang antarinstansi.

Jika kita persiapkansecarabetulteritori ini dapatmenjadi etalase pembangunan pesisir Aceh yang berdikariramah pada lingkungandanmendayagunakanwarga.

Tetapi itu semuaperluniatgagasandanstabilitas,” katanya.

Selanjutnya, Mahfudz ajakbeberapa diaspora Aceh danpebisnis muda untukturutterturutpada proses pembangunan ini.

Karena, kembalinya empat pulau itutidak cumamasalahdaerahtapi jugalambang harga diri danpeluangkelompokuntukmembuat peradaban baru di garis paling depan Aceh.

“Empat pulau ini sudahkembali lagi ke pangkuan Aceh.

Pekerjaan kita saat initidak cumamengawasinyatetapimembuat tumbuh danberkilau.

Jika itu sukses, kita sedangmembuattidak cumadaerahtetapi juga martabat,” ujarnya. (*)

Toleransi Tinggi, 1 KK Dihuni oleh 4 Penganut beda Agama di Aceh Singkil


Aceh – Banyak kepala keluarga (KK) atau rumah tangga yang ditempati oleh bagian keluargaberbeda agama di Aceh Singkil. Bahkan jugaadaperistiwa 1 KK ditempati oleh 4 pengikut agama.

Begitu laporan hasil riset yang dikatakan oleh Teuku Azhar Ibrahim, mahasiswa Pascasarjana (S2) UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam Seminar Hasil RisetDisertasi yang diadakanpada Jumat (20/06/2025).

Seminar hasil risetyang sudah dilakukan di Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry itu mendatangkan dua pembahas, yakni Dr A Rani Usman MSi dan Hasan Basri M.Nur PhD.

Adapunpembinarisetdisertasi ini ialah Dr Juhari dan Dr T Lembong Misbah. Ke-2 nya ialah dosen Fakultas Ceramahdan Komunikasi UIN Ar-Raniry.

Azhar Ibrahim sampaikanjikaiatertariklakukanriset ini sesudahmemperhatikan kehidupan warga Aceh Singkil yang hidup serasiwalaupunberbeda-beda agama.

“Saya kerap berkeliling Singkil sampai Pakpak dan Dairi. Saya kerap duduk ngopi dengan wargaberbagai ragam agama di situ,” kata Azhar.

Azhar mengusung judul disertasi “Komunikasi Antaragama di Kecamatan Danau Paris Kabupaten Aceh Singkil (Studymengenai Keluarga Berbeda Agama dalam Satu Atap)”.

“Saya lakukankonsentrasiriset di Kecamatan Danau Paris karenaformasiwarga di wilayah ini benar-benarseimbangdi antarapengikut agama Islam dan Kristen,” tutur Azhar.

Di Kecamatan Danau Paris, lanjut Azhar, adadi dalam 1 kk ditempati oleh 3 agama ditambahkan 1 salurankeyakinan yang disebutkan Permalim yang bergabung dalam Pambi.

“Di Danau Paris ada dalam rumah tangga yang beragama Islam, Kristen, Katolik dan Pambi,” tutur Azhar yang lakukanrisetsemenjak 2024.

Biasanya, kata Azhar, kepala keluarga berpedoman Pambi. Sementara bagian keluargakhususnyabeberapa anakpilih agama Islam, Kristen atau Katolik sebagaikepercayaan.

Menurut Azhar, mereka bisa hidup serasidantanpaperselisihankarena tingkat toleran yang tinggi sekali.

“Mereka tidakmengulasrumor agama saatadadi dalam rumah,” ucapnya.

Disamping ituperanandanperanantradisibenar-benar kuat dalam membuat keharmonian,” ucapnya.

Sekretaris FKUB Aceh, Hasan Basri M.Nur, menjelaskanrisetyang sudah dilakukan Azhar Ibrahim bagus sekali.

Diabisamenentangtuduhansedikit orang luar jika Aceh, termasuk Aceh Singkil, berindeks toleran rendah.

Jikadicatatbaik sama sesuaiaturan ilmiah terkenallantasdiciptakanmenjadi buku danditawarkan ke publicdiaakan mengundang orang untuk membaca lebih dalam,” kata Hasan Basri M.Nur yang di bulan Juni 2025 barumengeluarkan buku dengan judul “1 Kota 5 Agama di Aceh”.

Buku “1 Kota 5 Agama di Aceh” diatulis bersama penulis nasional Murizal Hamzah dan mahasiswa Prodi KPI FDK UIN Ar-Raniry Agamna Azka. Buku ini telahbisadimintalewat Bandar Publishing Banda Aceh.

Seirama dengan Hasan Basri, Dr T Lembong dan Dr Juhari menggerakkan mahasiswa Pascarsajana di lingkungan UIN Ar-Raniry agarbisamenyaksikanperistiwaterbaru dalam wargauntukditelaahdiulasdanturutmemberibantuankewilayah