Aceh Singkil Gelar Kenduri Akbar Saat Empat Pulau Aceh Kembali? Ini Makna & Jenis Tradisinya


Situasi
senangmenyelimutinyawarga Aceh Singkil. Empat pulau yang sempatmenjadiperselisihandaerah dengan Propinsi Sumatera Utara, sekarangsah kembali kedaerah administratif Propinsi Aceh.

Empat pulau Aceh ituyakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil yang hendak dirayakan selamatanbesar atas kembalinya pulau itu.

Sebuahadatsukuran ciri khaswarga Aceh ini akandiadakan di Pulau Panjang pada Rabu (25/6/2025).

Tetapiada pertanyaan di kelompok masyarakat di luar Aceh yakni “Kenaparayakan dengan selamatan? Apa sebetulnyaselamatan itu, danmengapademikianpenting padawarga Aceh?”

Inijawabnyaselamatan dalam warga Aceh tidak cuma acara makan- makan kemudianusai.

Selamatan sendiri ialahlambang rasa sukur, persatuan, dan perayaan kelompok yang mana kata “selamatan” mengarahpadaadatkumpulkanmasyarakat dalam satu peristiwa penting, danumumnyadibarengi doa bersama-sama dan jamuan makanan yang dipersiapkandenganbergotong-royong.

Dalam kerangka kembalinya empat pulau Aceh ini, selamatanmenjadibentuk rasa sukurwarga atas kemenangan perjuangan mereka menjaga hak daerahnya.

Sama seperti yangdikabarkan oleh Serambinews.com awalnya, menurut Ketua KoalisiPergerakan Aceh Menuntut Mendagri (AGAMM), Muhammad Ishak berbicarajikaselamatan ini adalahbentukgembirawarga atas kesuksesan perjuangan panjang untukkembalikan empat pulau Aceh.

SelamatanSebagaiAdat Turun- Turun-turun temurun

Warga Aceh telah lama dikenalisebagaiwarga yang menggenggam kuat tradisi istiadat, termasuk dalam adatselamatan.

Merilis dari Sekretariat Majelis Tradisi Aceh, selamatanadalahsisi dari peninggalan budaya yang hidup sampaisekarang.

Adat ini bukan hanyadilaksanakanketika beradasukuran besar, tapi jugasaatmenyongsong musim tanam, bulan keagamaan, sampaikejadian penting di kehidupanrumah tangga seperti pernikahan atau kelahiran anak.

Sama seperti yangdilaksanakan oleh Aceh Singkil, selamatanbesar ini dilaksanakan atas rasa sukurwargakarena kembalinya empat pulau Aceh itu ke tangan Aceh.

Selamataninidilaksanakan oleh warga Aceh Singkil atas bentukgembirawarga Aceh Singkil karena kembalinya Pulau Lipan, Pulau Absen Besar, Pulau Panjang, dan Pulau Absen Kecil kedaerah administrasi Aceh. Karena itu warga Aceh Singkil rayakannya dengan selamatanBesar.

Disamping ituperisetpenjajahan Snouck Hurgronje, pada bukunya The Atjeher, bahkan jugamenulisjikawarga Aceh teratur dalam melangsungkanselamatan ini pada musim- musim tertentu, seperti musim angin barat (keunong tujoh blah) saat nelayan akanberlayarlagi.

Selamatan di Aceh benar-benarberbagai ragamdanmempunyai nama danartitertentubergantung waktu dantujuanpengerjaannya.

Berikut beberapa macamselamatan yang mengenal dalam adat Aceh:

A. Selamatan Keagamaan
Selamatan Maulid – Untukmengingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dirayakan sepanjang3 bulanberuntun (Rabiul Awalnyasampai Jumadil Awal), umumnyadibarengidike (zikir memiliki iramadankhotbah agama.
Selamatan Beureu’at (Nisfu Sya’ban) – Menyongsong bulan Ramadan, dilakukansaat malam 15 Sya’ban.
Selamatan Peutamat Daroih – Selamatan penutupan tadarus Al-Qur’an sepanjang bulan Ramadan.
Selamatan 27 Ramadan – Untukmengingati malam yang diyakinkansebagai Lailatul Qadar.
Selamatan Isra Mikraj – Kenang kembalikejadian perjalanan Nabi Muhammad ke langit untukterima perintah sholat.
Simak juga: Nelayan Gelar Selamatan Laot, Pj Bupati Pidie: LangkahMenyulam Kasih Sayang dengan Alam

B. SelamatanTradisidanAngin-anginan
Selamatan Laot – Dilaksanakan oleh komune nelayan mendekati turun ke laut, meminta keselamatan dan hasil tangkapan yang berlimpah.
Selamatan Boh Kayee – Selamatan buah-buahan yang umumdilaksanakandi bulan Jumadil Akhir sebagaibentuk sedekah untukrohnenek moyang.
Selamatan Blang danSelamatan Seuneubok – Dilaksanakansebelum akan memulaiberkebunmeminta panen yang bagus.
Selamatan Tulak Bala – Untukmenampikmusibah atau penyakit yang memberikan ancamandaerah.
C. Selamatan dalam Cakupan Rumah Tangga
Selamatan Akikah – Untuk bayi yang baru lahir.
Selamatan Sunat Rasul – Dilaksanakansaat anak lelakijalani khitan.
Selamatan Pernikahan – Mencakupberagamtingkatandimulai dari lamaran, tueng dara baro, sampaiselamatan besar saat hari H pernikahan.
Selamatan Kematian – Diselenggarakansepanjang tujuh hari beruntunsaat kematian bagian keluargapucuknya disebutkan “seuneujoh” atau hari ke-7 .
Simak jugaMasalah Empat Pulau Aceh Dimasukkan pada Sumut, IPNU Aceh Utara Meminta Presiden Cabut SK Mendagri

Apa yang sudah dilakukanwarga Aceh singkil lewatselamatanbesar ini bukan hanyajalankanrutinitas budaya, tapi jugamemperlihatkan puji sukur mereka berbentukgestur perlawanan yang resmi.

Karena adaselamatanbesar di Pulau Papangmenjadilambangjikadi tengah-tengahperkembanganjamanselamatanmasih tetap hidup sebagailangkahwarga menga peninggalannenek moyangmenjadikan satukemampuandanmengutarakan perasaansukur secara kelompok.

Peristiwa ini bisa menjadi catatam penting padasejarah Aceh Singkil, tidak cumasebagai hari kembalinya empat pulau, tetapisebagaihari saat budaya dan rasa sukurberpadulagi dalam satu kata yakniselamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *