Kepmendagri Terbaru Tegaskan 4 Pulau Kembali ke Aceh



SINGKIL – Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian keluarkankeputusanterkiniberkaitan empat pulau di tepian Kabupaten Aceh Singkil, Propinsi Aceh dengan Tapanuli tengah Sumatera Utara (Sumut).

Empat pulau itu ialah Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil.

KeputusanterkiniituyakniKeputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 300.2.2-2430 Tahun 2025 mengenaiKoreksi Pemberian dan Pemutahiran Codedan Data Daerah Administrasi Pemerintahandan Pulau.

Dengan keluarnya Kepmendagri terkini itu, memperjelasjika Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Absen Besar dan Pulau Absen Kecil, adalahsisidaerah administrasi Propinsi Aceh.

Keputusanterkini ini dikatakan oleh Direktur Jenderal Administrasi Daerah Kemendagri Safrizal Zakaria Ali, yang tersebar di sosial media.

Masyarakat Aceh Singkil, memberi respon baik keputusanterkini Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Memberi respon baik, maknanya Kemendagri memerhatikaninspirasiwarga,” kata Ketua KoalisiPergerakan Aceh Menuntut Mendagri (AGAMM), Muhammad Ishak, Selasa (24/6/2025).

DPD RI berjalan padapelabuhan Pulau Panjang satu diantara empat pulau yang dibalikkan ke Aceh di tepian Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara, Minggu (22/6/2025)
DPD RI berjalan padapelabuhan Pulau Panjang satu diantara empat pulau yang dibalikkan ke Aceh di tepian Kabupaten Aceh Singkil dengan Tapanuli tengah, Sumatera Utara, Minggu (22/6/2025) (SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI)
Simak juga: Rektor Unimal Kemping di Pulau Panjang Aceh Singkil, Tempatkan Tugu SampaiEksploitasi 4 Pulau Ini

Ishak yang disebutpengacara di Aceh Singkil, mengerti khilaf yang sudah dilakukanfaksi Kemendagri, sepanjangbisadiperbarui.

“Mungkin khilaf, lumrahsepanjangdapatdiperbarui kita mengertinya,” katanya.

Supayaperistiwasamatidakterulang lagi, Ishak mengharapsaatmemutuskanseharusnyadipikirmasak.

Di bagian lain Ishak mengatakanmasyarakatakanmelangsungkanselamatanbesarsebagaibentuksukuran atas dibalikkannya empat pulau ke pangkuan Aceh.

Selamatanbesar yang dipusatkan di Pulau Panjang, satu dari empat pulau yang dibalikkan ke Aceh, sebelumnyadirencanakan, Rabu (25/6/2025).

Tetapiditundamenjadi, Sabtu (28/6/2025) hal tersebutmuncul karenasesuaikan dengan agenda Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem.

“Gubernur menjadikeinginan besar masyarakat Aceh Singkil, datangHinggaagendaselamatandisamakanagenda gubernur,” kata Ishak.(*)

Elpiji 3 Kg Langka di Aceh Singkil


SINGKIL – Gas elpiji 3 kg (kg) alami kelangkaan di Kabupaten Aceh Singkil.

Keadaan ini merepotkanuntukibu rumah-tangga (IRT) yang masak memakai gas bersubsidi itu.

Selainnyamenjadikeluh kesahuntukibu rumah-tanggakelangkanya gas elpiji 3 kg menjadimasalahuntuk pedagang kecil, seperti pedagang kue, kopi, dan gorengan.

Mahfumsejauh ini mereka memercayakan gas elpiji 3 kguntukkepentinganmengolah.

Danuntukberpindahmemakai gas elpiji nonsubsidi, pasti itu bukan opsi.

Karena, mereka tidakmempunyai tabungnya, dan dari segiongkosbikin rugi pedagang kecil.

Ingathargalebih mahal dari elpiji bantuan.

Demikianhalbilaberpindahmemakai tungku.

Reratatidakmemilikikembalisemenjakberpindahke gas elpiji 3 kg di dalam 20 tahun akhir.

Menurut masyarakat, kelangkaan elpiji 3 kg terjadisemenjakseminggu.

Beberapamasyarakat yang tertekanterlihat keliling menelusurinyasampai ke kecamatan tetangga.

Antiknya, dari Kecamatan Singkil, masyarakatcarisampai ke Kecamatan Singkil Utara.

Kebalikannyawarga Singkil Utara malahkembalicari ke Singkil.
Ucapnyabaru masuk tempo haritetapi langsung habis,” kata Wati, warga Singkil Utara yang cari elpiji 3 kg ke Singkil, Senin (23/6/2025).

Kelangkaan gas elpiji 3 kg dalam 3 tahunakhirbaruterjadikembali di Kabupaten Aceh Singkil.

Pemicunyadiperkirakankarena distributor gas elpiji cuma ada dua di kabupaten tersebut.

Awalnya, distributor gas elpiji 3 Kg ada tiga di Aceh Singkil.

Tetapi satu distributor tidak lagimenyuplai elpiji sejak mulai beberapabulan akhir.

Dalam pada itu, harga ketenganpaling tinggi (HET) gas elpiji 3 kg di Kabupaten Aceh Singkil sejumlah Rp 22.000 per tabung.

Terkecualiuntukdaerah Kecamatan Kuala Baru, Kecamatan Pulau Banyak, dan Kecamatan Pulau Banyak Barat, yang HET nya diputuskan Rp 26.000 per tabung.(*)