Pelaku Pembunuhan di Singkil Ditangkap, Keluarga merasa memohon kasus diselesaikan secara hukum yang adil…..

KBRN, Aceh Singkil: Keluarga korban NA (31) mengapresisi danberterima kasih atas performapersonel Polres Aceh Singkil yang bergerak cepat dancepatsanggupungkapaktor pembunuhan NA dantangkapterdakwa pembunuhan. Inidikatakan keluarga saatlawatan Babhinkamtibmas Dusun Sidorejo Polsek Gunung Semarak, Brigadir Polisi Junaidi bersama pirantidusununtukmengucapkanberkabung di Dusun Sidorejo, Kecamatan Gunung Semarak, Kabupaten Aceh Singkil, pada Minggu (8/6/2025).

Keluarga korban danwargaDusun Sidorejo mengucapkan terima kasih dananimopada pihak kepolisian, terutamake Kapolres Aceh Singkil, dansemuawarga yang sudahmenolong dalam pengungkapan dan penangkapan aktor.

“Kami, sebagai keluarga korban, ucapkananimosetingginyake Polres Aceh Singkil danbarisandankewarga yang sudahmenolongtangkapaktor pembunuhan. Kami mengharapaktordijatuhi hukuman seberat-beratnya,” tutur Supandi, perwakilan keluarga korban.

Kejadianyangmenyedihkanitutetaptinggalkancederayang dalamkarenaduka cita masih terlihat dalam keluarga.

Menyikapikeinginan keluarga, Kapolres Aceh Singkil, AKBP Joko Triyono, S.I.K., M.H., lewat Kasi Humas Polres Aceh Singkil, IPTU Eska Agustinus Simangunsong, S.H., sampaikan Polres Aceh Singkil memiliki komitmentanganikasusitu secara professionaldanterbuka,

“Proses hukum wajib ditegakkan denganprofessionaldanterbuka kami mintasupayawargamasih tetapmemberidoa dan dukunganke Polres Aceh Singkil dalam menuntaskankasus ini,” tutur Kasi Humas.

Kasi Humas Polres Aceh Singkil, Iptu Eska berterima kasihkewarga atas kontribusidanketerlibatannya dalam tangkapterdakwa pembunuhan itu. “Kesuksesan pengungkapan kasus ini adalahdari hasilkesolidanpersonil Polres Aceh Singkil danketerlibatan aktif warga,” katanya.

Selanjutnya Iptu Eska ajakwargauntuk selalu aktif memberikan laporanbilaketahuiinformasi penting berkaitan tindak kriminil atau kekuatanmasalahketeraturanyang lain. “Keamanan ialahtanggung-jawab bersama, danketerlibatanwargabenar-benar kami perlukanbuatmerealisasikanperasaan aman,” ujarnya

Ketua ormas PP (pemimpin partai) Muhammadiyah: Kontroversi Empat Pulau di Aceh Singkil Ancam Disintegrasi Bangsa

JAKARTA | KBA- Ketua PP Muhammadiyah, AnwarAbbas, menjelaskan supaya seluruh pihak menghindar dari segalanya yang berkaitan disintegrasi bangsa berkaitan pro-kontra empat pulau di tepian Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Hal karena bangsa Indonesia sudah benar-benar capek hadapi perselisihan membawa senjata yang berjalan beberapa puluh tahun di Aceh di antara faksi pemerintahan dan Pergerakan Aceh Merdeka (GAM).

“Beberapa korban sudah berguguran di kedua pihak. Tetapi untunglah pada akhirnya kita dapat berdamai lewat Persetujuan Helsinki yang diberi tanda tangan pada 15 Agustus 2005. Berdasar persetujuan tersebut kita menyambut zaman baru di Aceh,” kata Anwar Abbas ke KBA News, Senin siang, 16 Juni 2025.

Menurut Anwar, antara persetujuan itu tersangkut sejumlah permasalahan. Hal tersebut pertama, pemberian otonomi khusus dan wewenang yang bertambah luas ke pemerintahan Aceh. Ke-2 , penyelenggaraan pemilihan umum di Aceh. Ke-3 , diberikan amnesti dan reintegrasi anggota GAM ke warga. Ke-4, dilakukan penarikan pasukan TNI/Polri dan pembangunan Unit Pekerjaan Penyelamatan Aceh.

‘’Apalagi stabilnya kita dalam menaati persetujuan yang terdapat karena itu perdamaian di Aceh dapat diwujudkan secara baik. Tapi sesudah 20 tahun berakhir perdamaian yang terdapat kembali terganggu oleh kedatangan surat keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang memutuskan empat pulau, yaitu pulau Absen Besar, Absen Kecil, Lipah, dan Panjang, masuk ke dalam daerah Sumatera Utara. Ini sudah membuat pemerintahan dan masyarakat Aceh tersinggung karena ke-4 pulau itu menurutnya dan menurut Jusuf Kalla secara resmi dan bersejarah, masuk daerah Singkil, Propinsi Aceh,” bebernya.

Karena itu, lanjut Anwar, pihaknua mengharap ke Presiden Prabowo supaya permasalahan ke-4 pulau yang sudah memantik berlangsungnya dinamika politik itu bisa dituntaskan sebagus-baiknya. Ini jika kita tidak berhasil tangani permasalahan iempat pulau itu karena itu bisa saja akan memunculkan disintegrasi bangsa. Kita sudah pasti tidak ingin hal tersebut terjadi,” pungkas Anwar Abbas. (kba